Pages

IndraMaYu

Indra, Masaji dan Bayu

Absolutely Lost

Lost Lost Lost

Gath FL 09-09-2012

We're not just a Guild, we're Family

Pulau Sempu

Maryoto, Ipdal, Poespitto, Bayu, Penji, Tullah....

All About Kuliner

our Motto : Pantang Menyisakan Makanan

Senin, 11 Februari 2013

Gundul Pacul

GUNDUL -  GUNDUL PACUL

Ingat lagu "Gundul2 Pacul.. ?

Tembang Jawa ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman2nya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yg dalam dan mulia.

GUNDUL, adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala, jadi gundul adalah kehormatan tanpa mahkota.

PACUL, adalah cangkul yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat, jd pacul adl lambang kawula rendah, kebanyakan petani.

Maka "Gundul Pacul", artinya adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul utk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya/org banyak.

Orang Jawa mengatakan PACUL itu adalah "papat kang ucul" (4 yang lepas).

Maksudnya ?..Kemuliaan seseorang itu tergantung dari 4 hal, yaitu:
Bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga & mulut..!

  1. MATA, digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat/orang banyak.
  2. TELINGA, digunakan untuk mendengar nasehat.
  3. HIDUNG, digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
  4.  MULUT, digunakan untuk berkata adil.

Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah: harga diri & kehormatannya.

Lirik selanjutnya, GEMBELENGAN...Artinya? besar kepala, sombong dan bermain2 dalam menggunakan kehormatannya.

Maka, makna sejati dari: GUNDUL2 PACUL CUL adalah jika orang terhormat yang seharusnya mempunyai 4 indera itu tapi bertingkah laku sombong/gembelengan.

Dan ia juga : NYUNGGI2 WAKUL KUL (diberikan amanah rakyat/org banyak) dengan GEMBELENGAN (= sombong hati).

Akan berakibat : WAKUL NGGLIMPANG (amanahnya jadi jatuh tak bisa dipertahankan)

Lalu, SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia2, gak bermanfaat bagi kesejahteraan org banyak)

#GundulPacul


Rabu, 02 Januari 2013

Penderitaan yang Mahal

bandung, agustus 2007......

-Indro, Masaji, Ahmad dije - 

Konyol, Nekat dan Aneh, mungkin kata2 itu yang pas buat kami betiga. sewaktu Kerja Praktek di bandung. kebetulan pas waktu libur kami betiga mau liburan ke rumah bulik, yah itung2 kalo naik bis ekonomi dari terminal lw. panjang ke terminal kp. rambutan kira2 35 ribu, kita pikir apa salahnya sih kalo kami berjalan kaki saja dari bandung ke jakarta menembus pegunungan, sapa tau lebih hemat, efektif dan efisien, sekalian berpetualang gitu..... BRILIAN!!!  

H-3, H-2, H-1
preparing, persiapkan fisik maupun mental, beli perlengkapan tempur (senter, piso, gelas, gula asem dll), menyusun rencana, buka google maps liat rute mana yang paling cepat, dan berdoa mudah2an tidak turun hujan selama perjalanan :D

Hari Pertama
Jreng jreng.....saat yang dinanti telah tiba, bermodalkan tekad dan semangat 04, kita pun berangkat tepat di siang bolong, kota bandung kita belah coy...rame, pas keluar bandung mulai deh sepinya. daripada ribet, lewat pinggir jalan tol aja dah, sesampainya di cimahi, kita diusir ama petugas tol, terpaksa kita lewat jalan antah berantah (plan awal kita telusuri sepanjang jalan tol sampe jakarta). ditengah jalan kita nemu bukit, pas ditengah bukit ada bapak2 memberi kita pisang + air minum alhamdulillah.......
menjelang maghrib kita sampai di puncak bukit itu, rencana kita bermalam tapi dikarenakan perlengkapan yang dibawa super duper tidak memadai, turun lagi deh kita melanjutkan perjalanan,  melewati sawah, sungai, jalan dan akhirnya kita berhenti di sebuah musholla, wudhu, sholat dan kemudian tidurrrrrr.........

bersambung.....wkwkwkkwkw

Rabu, 08 Agustus 2012

Sate H. Romli RSPP

Bayu Pratama. Sate 20 Tusuk. :D
sate RSPP yang terletak di Jl. Kyai Maja No. 21 (dekat Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta) ini terkenal seantero jagad raya dengan sate ayam dan bumbu kacangnya yang khas....LAKI!!! 

Environment :

suasana tempatnya sih biasa aja gk rame n gk sepi tpi krana asap mgkn agak sedikit menggangu pemandangan n pernafasan kalee ya makanya jangan duduk deket2 yang bakar namun terlepas dari itu kebersihanya tetep terjaga.. 

Service :

pelayanannya rmah tapi saudara saudari yang ingin beli sate disni harus sabar ya maklum lah harus ngantri n nunggu satenya matang dibakar


Taste :
Tekstur ayamnya lembuttt...Bumbu kacangnya kental, mantap dan rasanya dijamin tokcer dah...

Minggu, 05 Agustus 2012

Nasi Uduk Koseng

Nasi Uduk Koseng



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaaatuh......

Jakarta - Nasi uduk memang sajian khas Betawi. Demikian juga nasi ulam. Kenyataan membuktikan bahwa dalam hal nasi ulam, justru kaum etnis Tionghoa-lah yang menjadi bastion terakhir yang mempertahankan nasi ulam sebagai hidangan khas. Akankah nasib serupa juga bakal dialami nasi uduk? Untunglah, kondisinya tidak seburuk itu. Bila penjual nasi ulam sekarang kebanyakan adalah keturunan Tionghoa, dalam hal nasi uduk masih didominasi oleh pedagang pribumi.

Tetapi, di antara nasi uduk unggulan warga Jakarta, salah satunya justru adalah penjaja legendaris yang sudah puluhan tahun "bercokol" di kawasan Glodok. Siapa yang tidak kenal dengan nasi uduk Koseng di emperan Jalan Gajah Mada yang baru buka sore hari itu? Usaha Koseng, atau Koh Seng, sekarang diteruskan oleh saudara-saudaranya. Bahkan sudah buka cabang di kawasan Puncak dan Kota Wisata Cibubur.

Nasi uduk Koseng sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gagrak nasi uduk Kebun Kacang umumnya. Nasinya ngepyar, semua bulirnya terpisah karena dimasak dengan santan, dan sangat gurih. Sambalnya paling sedikit dua macam, yaitu sambal cabe-bawang dan sambal kacang. Nasi uduk juga berciri harum, sehingga sensasi yang dirasakan penikmatnya sungguh pol. Harum aromanya, legit gurih citarasanya.

Tetapi di Koseng ada lauk khusus yang tidak dijumpai di tempat lain, yaitu semur urat. Urat sapi dimasak semur kental yang sungguh empuk kenyil-kenyil inilah yang selalu dicari orang bila jauh-jauh mencari Koseng. Seporsi semur urat ini dibandrol Rp 18 ribu. Masakan Koseng berciri khas: yaitu aromanya istimewa. Semur urat ini juga menguarkan aroma pekak yang harum. Bumbunya komplet, sehingga kelezatannya sangat cocok dengan nasi uduknya yang gurih. Mak nyuss!

Nasi uduk Koseng (Rp 6 ribu) ini juga banyak dipesan bungkus oleh penggemarnya. Biasanya, bila dibungkus, lauk yang dipesan adalah lauk kering, seperti: ayam goreng, tahu/tempe goreng, usus ayam goreng, dan lain-lain. Tetapi, bila makan di tempat, hampir tidak ada yang melewatkan semur urat juara itu.

Lauk basah lain yang merupakan andalan Koseng adalah pindang bandeng khas Betawi. Pindang dengan kuah kecap manis (Rp 15 ribu) ini memang masih cukup sering dijumpai di pedagang nasi uduk khas Betawi lainnya. Lagi-lagi, punya Koseng hadir lebih istimewa dengan tendangan aroma yang cantik.

Bila Anda meng-klaim diri sebagai penggemar nasi uduk, belum lengkap atribut Anda bila belum nongkrong mencicipi nasi uduk Koseng ini. Mohon catat: sekalipun penjualnya keturunan Tionghoa dan penggemarnya kebanyakan adalah kaum keturunan Tionghoa pula, semua masakan Koseng halal adanya.

Nasi Uduk Koseng
Jl. Gajah Mada 215
Jakarta Pusat
0818652125